Teknologi 4.0

 Industri 4.0


Revolusi industri dan pandangan masa depan

Industri 4.0 ialah nama popularitas otomasi dan pertukaran data terupdate dalam teknologi pabrik. Istilah ini meliputi sistem siber-lahiriah, dunia maya untuk semua, komputasi awan,dan komputasi kognitif.


Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, cara siber-jasmani mengawasi pengerjaan fisik, menghasilkan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Melewati Maya untuk semua (IoT), cara siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara beriringan. Via komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.


Sebagaimana revolusi terdahulu, Industri 4.0 berpotensi meningkatkan mutu hidup masyarakat di semua dunia. Tapi, kemajuan di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah memunculkan kekhawatiran bahwa mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih profesi manusia. Selain itu, revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menjadikan lapangan kerja baru untuk menggantikan profesi yang diambil alih oleh mesin, sementara kali ini kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi bisa menggantikan tenaga kerja manusia secara keseluruhan yang digantikan oleh teknologi dan robotik

Teknologi Revolusi 4.0


Sejarah

Revolusi Industri 1.0

Revolusi ini diawali pada tahun 1776 yaitu dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Mesin uap yang ditemukan oleh James Watt itu mempunyai efesiensi yang jauh lebih murah diperbandingkan mesin uap sebelum tahun 1776. Mesin uap ini mengaplikasikan kekuatan dari kayu dan batu bara. Sebagai bukti efisensinya, mesin uap tersebut cakap menggerakan kapal - kapal selama 24 jam penuh. Sejak ditemukan mesin uap tersebut , Negara - negara Imperialis di Eropa mulai menjalankan ekspansi atau penjajahan di kerajaan - kerajaan Afrika dan Asia. Kecuali akibat penjajahan, akibat yang lain mulai terjadi pencemaran lingkungan yang diciptakan dari pemakaian mesin - mesin uap tersebut sebagai penghasil bermacam-macam produk.


Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri Kedua terjadi pada awal abad ke-20. Revolusi industri ini ditandai dengan temuan listrik oleh Thomas Alfa Edison.Energi otot dan mesin uap telah tergantikan oleh daya listrik. Meskipun begitu, masih ada sebagian kendala yang menghambat progres produksi di pabrik, adalah situasi sulit transportasi. Untuk menyelesaikan kendala tersebut karenanya di akhir 1800-an, mulai dikenal kendaraan beroda empat dan mulai diproduksi secara massal. Produksi massal ini memerlukan progres yang lama dalam penyelesaiannya karena pada cara kerja perakitan mobil diperlukan banyak orang, artinya untuk proses perakitan masih memerlukan energi manusia.


Seiring dengan perkembangan, mulai ditemukan dan sekalian dipakai \"ban berjalan\" atau conveyor belt pada 1913. Ban berjalan mengakibatkan cara kerja produksi berubah total sebab untuk menuntaskan satu mobil, tidak dibutuhkan satu orang untuk merakit dari permulaan sampai akhir. Tiap orang akan menajdi ahli yang mengurus satu komponen saja. Para perakit hal yang demikian juga dibantu oleh alat-alat yang menggunakan tenaga listrik, sehingga pekerjaan hal yang demikian jauh lebih gampang dan murah ketimbang kekuatan uap.


Revolusi industri 2.0 ini juga berdampak pada situasi militer pada perang dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata dibuat dari pabrik-pabrik yang memakai lini produksi dan ban berjalan. Melainkan ini memudahkan terjadinya produksi massal. Perubahan lain yang terjadi yakni masyarakat agraris menjadi masyarakat industri boleh dibilang menjadi komplet.


Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 2.0, manusia masih diberikan peran yang amat vital dalam pelaksanaan produksi pelbagai variasi variasi barang. Inovasi, pada Revolusi Industri 3.0, manusia tak lagi membatasi peranan penting sebab peran manusia sudah digantikan oleh mesin bergerak yang cakap berdaya upaya secara otomatis, adalah komputer dan robot. Salah satu komputer pertama digunakan perang dunia II yakni mesin komputer Colossus yang kapabel menyelesaikan kode buatan Nazi Jerman. Komputer hal yang demikian berupa mesin raksasa berukuran sebesar ruang tidur yang tidak mempunyai RAM sehingga tidak dapat diprogram untuk mendapatkan perintah dari manusia lewat keyboard. Komputer hal yang demikian hanya mampu menerima instruksi lewat pita kertas dengan kekuatan listrik sangat besar, ialah 8.500 watt.


Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi komputer berkembang sungguh-sungguh cepat setelah berakhirnya perang dunia kedua. Semakin transistor, semikonduktor dan dilanjutkan dengan penemuan kreatif integrated chip (IC) membuat ukuran komputer kian kecil sehingga kekuatan listrik yang dbutuhkan juga kian kecil, serta kemampuan berhitungnya juga kian canggih.


Eksistensi kecilnya ukuran komputer hal yang demikian menyebabkan komputer - komputer tersebut dapat dipasang di mesin-mesin pengoperasian produk tertentu. Meski komputer ini telah mengganti peran manusia baik sebagai operator maupun sebagai pengendali produksi industri. Mengecilnya ukuran membikin komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang mengoperasikan lini produksi.


Revolusi Industri 4.0

Revolusi yang sedang dihadapi dikala ini. Tren masih dalam tahap progres pemberesan, tetapi dampaknya telah dinikmati. Industri 4.0 merupakan tren utama di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Jerman adalah negara penggagas Industri 4.0 yang ditandai dengan strategi teknologi canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada revolusi industri ini, tenaga manufaktur sudah menjadi tren otomasi dan pertukaran data mencakup cara siber-fisik, cognitive computing dan lain-lain.


Singkatnya tersebut telah mengubah pola pikir dan kehidupan manusia di bermacam-macam bidang, termasuk dunia kerja, pendidikan bahkan gaya hidup masyarakatnya. Member, revolusi industri 4.0 menghasilkan teknologi cerdas atau robot sebagai sentra utama untuk menghubungkan beraneka bidang kehidupan manusia.

Indiustri 4.0


Nama

Istilah "Industrie 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.


Istilah "Industrie 4.0" diangkat kembali di Hannover Fair tahun 2011.Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan rekomendasi proses Industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman. Kemampuan klasifikasi kerja Industri 4.0 diakui sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0.


Prinsip rancangan

Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini menolong perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0.


Interoperabilitas (kesesuaian): Internet mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain melewati Internet untuk seluruh (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).

  • IoT akan mengotomatisasikan pelaksanaan ini secara besar-besaran
  • Transparansi informasi: Dunia cara isu untuk menjadikan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya contoh pabrik komputerisasi dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
  • Bantuan teknis: Pertama, kesanggupan cara bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi isu secara menyeluruh supaya dapat membikin keputusan bijak dan memecahkan persoalan genting yang mendadak. Kedua, kemampuan metode siber-jasmaniah untuk menolong manusia secara jasmaniah dengan menjalankan serangkaian tugas yang tak menyenangkan, terlalu berat, atau tak aman bagi manusia.
  • Keputusan mandiri: Online cara siber-lahiriah untuk membikin keputusan sendiri dan melaksanakan tugas semandiri mungkin. Imbas terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.


Figur Industri 4.0

Pengusul mengklaim Industri 4.0 akan memberi pengaruh banyak bidang, secara khusus:

  1. Pembelajaran layanan dan bisnis
  2. Keandalan dan produktivitas berkelanjutan
  3. Keamanan TI: Perusahaan seperti Symantec, Cisco, dan Penta Security sudah mulai membahas dilema keamanan IoT
  4. Keamanan mesin
  5. Penjualan pabrik
  6. Siklus hidup produk
  7. Industri Manufaktur: Perubahan masal pabrik menggunakan IoT, Pencetakan 3D dan Pendidikan Mesin
  8. Rantai skor industri
  9. Unsur dan skill pekerja
  10. Diskusi sosio-ekonomi
  11. Peragaan Industri: Untuk membantu industri memahami pengaruh Perindustrian 4.0, Cincinnati Wali kota John Cranley, menandatangani proklamasi untuk mengungkapkan "Cincinnati menjadi Kota Peragaan Industri 4.0".
  12. Sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Februari 2016 menampilkan bahwa Industri 4.0 mungkin memiliki efek menguntungkan bagi negara berkembang seperti India.


Industri kedirgantaraan kadang dikatogorikan \"terdampak rendah untuk otomasi masal\" tapi prinsip-prinsip Industri 4.0 telah diselidiki oleh beberapa perusahaan kedirgantaraan, teknologi yang dimaksimalkan untuk meningkatkan produktivitas di mana tarif awal otomatisasi tidak dibuktikan, salah satu misalnya merupakan proyek M4 oleh pabrik komponen penerbangan Meggitt PLC. Profesi tentang bagaimana pergeseran ke Industri 4.0, terlebih digitalisasi, akan mempengaruhi pasar daya kerja sedang dibahas di Jerman dengan topik Situasi 4.0.

Revolusi Industri 4.0


Kesiapan Indonesia

Situasi kesiapan perpindahan ke industri 4.0 Indonesia berlokasi pada SDM dan pemerataan, sebagian sektor industri di Indonesia masih belum mendekati Industri 4.0, model saja pada industri agraris, masih ada petani memakai cangkul, padahal beberapa daerah petaninya sudah menjelang Industri 4.0, tak semua petani menguasai komputer.


Situasi lainnya berlokasi pada banyaknya penduduk Indonesia yang tak mempunyai SDM memadai, karena diperkirakan dengan masuknya industri ini akan memangkas kekuatan manusia dengan kemampuan SDM rendah dan kemungkinan meningkatkan angka pengangguran.


Selain pemerintah mengadapi hal tersebut diawali dari pembangunan infrastruktur untuk pemerataan distribusi di berjenis-jenis sektor dan perombakan kurikulum pendidikan guna menghadapi perkembangan industri ini.


Selain itu, perlu diperhatikan dengan bagus mengenai keamanan kabar, keamanan di dunia siber, dan keamanan di dalam jaringan komputer, terkait dengan data dan berita, guna menempuh tujuan organisasi, privasi, dan kenyamanan pengguna layanan pada era Industri 4.0 

LihatTutupKomentar