Teknologi AI

 Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) : Pengertian, Sejarah dan Contohnya


“Kecerdasan buatan memiliki kekerabatan yang sama dengan kecerdasan seperti halnya bunga buatan dengan bunga.” - David Parnas


Sadarkah kalian bahwa teknologi kecerdasan buatan atau istilah kerennya AI (Artificial Intelligence) saat ini sudah dan akan terus mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia di semua dunia. Apalagi, teknologi AI  sudah menjadi penunjang utama hadirnya teknologi-teknologi baru seperti big data, chatbot, kendaraan beroda empat tanpa pengemudi, robotika, dan Maya of Things (IoT). Bahkan AI dapat kalian jumpai di kehidupan sehari-hari, seperti pembantu virtual Google, Siri atau Alexa. Kecerdasan buatan memang bukan hal yang baru, tapi perkembangannya menjadi suatu hal yang selalu menarik perhatian.


Pengertian Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)


AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan selalu menjadi sentra perhatian sebab berakibat pada kehidupan manusia. Secara simpelnya, AI yakni simulasi dari kecerdasan yang dimiliki manusia yang dimodelkan kedalam mesin dan diprogram supaya bisa berdaya upaya dan berperilaku seperti halnya manusia. Karakteristik AI ialah kecakapannya untuk mengambil perbuatan yang mempunyai peluang terbaik untuk menempuh suatu tujuan.


Apa kalian ingat dengan asisten virtual Jarvis pada film Iron Man? Nah itu salah satu dari wujud AI. Dalam perkembangan AI kecuali sebab perannya, dengan banyaknya film fiksi ilmiah yang muncul dan berhubungan dengan AI akan semakin menambah minat orang-orang terhadapnya. AI bisa dipakai dalam berbagai hal dengan menekankan pada kecerdasan mesin yang bisa memberikan respons layaknya manusia.

Kecerdasan Buatan


Sebuah kecerdasan buatan biasanya bisa menjalankan salah satu dari keempat faktor berikut ini:


1.       Dapat bertindak sepantasnya manusia (Acting humanly).

2.       Dapat berdaya upaya seperti halnya manusia (Thinking humanly).

3.       Cakap berdaya upaya secara rasional (Think rationally).

4.       Kapabel bertingkah secara rasional (Act rationally).


Sejarah Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)


Artificial Intelligence (AI) sebenarnya konsep yang telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Meskipun konsep AI sudah ada sejak zaman dulu, AI baru bisa dikembangkan pada pertengahan abad ke-20 dimana komputer mulai banyak digunakan. Malah, pada Perang Dikala I dan II, komputer memegang peranan penting. Tapi perang tersebut berakhir, perkembangan ilmu komputer malahan semakin kencang, termasuk pembahasan terkait kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).


Istilah kecerdasan buatan pertama kali muncul pada tahun 1956 di Konferensi Darthmouth. Dia, teori-teori yang mengarah ke kecerdasan buatan telah muncul sejak tahun 1941. John McCarthy mempunyai andil besar terhadap sejarah perkembangan AI sampai dikala ini. Setelah sudah menghasilkan suatu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang disebut dengan LISP, yang sebagian besar digunakan oleh kecerdasan buatan ketika ini. Tetapi itu dia membuat sebuah program yang diberi nama Programs with Common Sense.


Dia sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an perkembangan AI sempat melambat. Meski ini disebabkan oleh beberapa hal ialah :

  • Program-program kecerdasan buatan yang bermunculan hanya mengandung sedikit atau pun tidak sama sekali pengetahuan (knowledge) pada subjeknya.
  • Program-program kecerdasan buatan yang sukses diaplikasikan ialah hasil manipulasi sederhana.
  • Banyak masalah yang patut diselesaikan oleh kecerdasan buatan.
  • Ada beberapa batasan pada struktur dasar yang dipakai untuk menjadikan perilaku kecerdasan.

Artificial Intelligence


Sebab Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)


Dalam kaitannya, Artificial Intelligence (AI) memiliki dua golongan yakni AI lemah (Weak AI) dan AI kuat (Strong AI). AI lemah dirancang untuk menjalankan tugas tertentu, seperti menjawab pertanyaan berdasarkan input dari pengguna. Asisten AI kuat dirancang dengan metode yang bersifat layaknya manusia.


Terciptanya Artificial Intelligence (AI) bisa memberikan profit bagi manusia. Model dengan mengaplikasikan AI, pekerjaan manusia akan terbantu sehingga manusia dapat lebih konsentrasi untuk mengerjakan hal lain. Artificial Intelligence (AI) juga dapat diaplikasikan pada pelbagai bidang ilmu, dari bidang kesehatan, bahasa, sampai seni. Berikut ini beberapa model penerapan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari :


1. DeepFace Facebook


AI ini berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada postingan foto ataupun video. Dengan teknologi ini, kalian tak perlu lagi menandai seseorang yang ada pada foto atau video yang kalian posting secara manual.


2. Mobil Virtual


Karena dari asisten virtual ada Google assistant, Siri atau Alexa. Seperti asisten pada lazimnya, pembantu virtual ini dapat kalian ajak untuk berinteraksi. 


3. Kendaraan Tanpa Pengemudi (Beroda Otonom)


Empat otonom bisa bergerak secara otomatis tanpa peran manusia. Mobil ini menggabungkan beberapa sensor, seperti radar dan GPS. Adapun manfaat dari kendaraan beroda empat otonom yaitu meminimalisir resiko kecelakaan lalu lintas karena terdapat navigasi yang sudah meniru undang undang lalu lintas secara otomatis. Relaksi untuk para penggunanya karena hanya tinggal duduk dan bersantai saja.

Kendaraan Tanpa Pengemudi


Kesimpulan


 AI banyak memberi pengaruh cara kita hidup dan berinteraksi. Di mana bermacam-macam kesibukan dan profesi kita semakin gampang dijalankan bahkan tanpa memerlukan banyak daya.  AI sejak era 50-an sampai saat ini membawa perubahan besar dan keinginan baru untuk hidup lebih bagus. Walaupun ini menurut beraneka manfaat yang dikasih oleh teknologi tersebut.

LihatTutupKomentar